Dalam pelayanan kebidanan saat ini, sudah semakin banyak kemajuan di bidang
sains dan tehnologi yang sangat membantu untuk menentukan deteksi dini adanya
penyulit dalam kehamilan dan proses persalinan. Berkaitan dengan hal itu
para petugas kesehatan juga terus menerus berupaya menyebarluaskan beberapa
informasi kesehatan yang berkaitan langsung dengan upaya penurunan angka
kematian ibu di Indonesia baik ibu hamil maupun ibu bersalin. Hal ini didukung
dengan adanya komitmen bersama tentang tujuan Pembangunan Milenium
( Milenium Development Goals/ MDGs ) Pada tahun 2015, mengenai dua
sasaran dan indikator yang secara khusus terkait dengan kesehatan ibu dan
anak yakni mengurangi angka kematian ibu dan bayi.
Agar dapat mewujudkan cita cita tersebut tentu perlu dukungan dari seluruh
anggota keluarga, bidancare berusaha membagikan beberapa informasi yang
berkaitan dengan “Pengenalan tanda bahaya pada ibu hamil ” melalui
tulisan yang tersaji kali ini, semoga dapat dibagikan pada teman kerja,
tetangga dan sahabat para ibu yang sedang hamil.
Pada keadaan yang bagaimana saja ibu hamil perlu
mendapat kewaspadaan dan termasuk salah satu tanda bahaya ?
1. Ibu hamil mengalami perdarahan atau mengeluarkan bercak darah
terus menerus dari jalan lahir.
Pada masa hamil muda keadaan ini dapat menimbulkan bahaya keguguran pada
janin dalam kandungan. Pada usia kehamilan yang lanjut mendekati cukup bulan
bila tiba tiba mengalami keluar darah merah segar maupun gumpal kehitaman
dari jalan lahir kemungkinan besar berasal dari ari - ari atau plasenta yang
terlepas sebagian sebelum bayi lahir. Pada kondisi ini sebaiknya
ibu hamil segera di bawa ke tempat pelayanan kesehatan.
saran: Pada saat mengalami perdarahan seorang ibu hamil
harus segera tirah baring agar perdarahan tidak semakin banyak. Bila perdarahan
cukup banyak hingga menembus kain atau pakaian dan tempat pelayanan kesehatan
jauh sebaiknya selama perjalanan menuju ke rumah sakit posisikan kedua kaki
lebih tinggi dengan di ganjal bantal. Kepala dibaringkan datar sejajar
tubuh.Beri minum manis pada ibu hamil yang mengalami perdarahan. Jangan
memaksakan diri menuju rumah sakit yang jauh, segera menuju di tempat pelayanan
kesehatan yang ditemukan dalam perjalanan agar mendapat tindakan
pertolongan penambahan cairan dan upaya penghentian perdarahan. Keterlambatan
penanganan sering terjadi karena keluarga berusaha menuju rumah sakit yang jauh
tanpa adanya tindakan darurat dari tenaga kesehatan terdekat.
2. Bengkak di tangan, kaki dan wajah.
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh
seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada
bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan
pusing kepala bahkan kejang - kejang mendadak dan disertai pertambahan
berat badan berlebihan selama hamil juga perlu diwaspadai.Semua
tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan
preeklampsia dan eklampsia bila kejang.
Saran: Untuk mengetahui pembengkakan yang tidak normal antara
lain dengan menekan pada daerah tungkai kaki yang bengkak, bila bgian yang di
tekan tampak cekung dan tidak segera kembali seperti semula berarti terdapat
penumpukan cairan. Untuk ibu hamil yang mengalami kenaikan tekanan darah selama
kehamlan seringkali diikuti dengan pembengkakan pada anggota tubuh kaki , bila
sudah mendapat perawatan dan pengobatan sebaiknya ibu hamil sering sering
mengganjal kedua kaki lebih tinggi dari tubuh agar memperlancar aliran darah
dan mencegah penumpukan cairan berlebihan di area kaki. Hindari penggunaan
pakaian yang ketat selama hamil. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing
kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati , mata berkunang kunang wajib segera
memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat.
3. Demam tinggi
Ibu hamil baik dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami panas
atau demam tinggi perlu segera di bawa kepada tenaga kesehatan atau
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pertolongan. Keterlambatan penanganan
dapat menimbulkan bahaya bagi ibu akibat infeksi. Selain itu bayi
berpotensi mengalami keguguran dan terlahir prematur bahkan kematian bayi dalam
kandungan.
Saran ; Ibu hamil dengan panas tinggi tidak dianjurkan untuk
minum obat penurun panas tanpa ada pemeriksaan dari tenaga kesehatan. Selama
mengalami demam ibu hamil minum air putih yang cukup agar tidak terjadi
kekurangan cairan tubuh. Bila sudah mendapat pengobatan, sebaiknya ibu hamil
istirahat tirah baring di atas tempat tidur hingga suhu tubuh kembali
normal .
4. Keluar air ketuban
Bagi ibu hamil dalam usia kehamilan berapapun bila mengalami ada cairan
keluar dari jalan lahir baik itu merembes maupun mengalir segera menuju ke
tempat pelayanan kesehatan untuk memastikan apakah ibu mengalami pecah ketuban.
Jangan lupa perhatikan warna air ketuban atau perembesan air ketuban,
beritahukan pada bidan saat memeriksa misalnya banyaknya air ketuban
hingga membasahi sprei atau berapa kali ganti pembalut, warna dan baunya.
Saran: Jangan menunda untuk memeriksakan diri karena air
ketuban semakin berkurang dan bisa kering. Beresiko bayi mengalami
infeksi dalam kandungan. Terutama bila air ketuban yang keluar berwarna kuning
kental atau kehijauan bau, ibu hamil wajib segera datang kepada tenaga
kesehatan terdekat. Bila terasa ada perembesan air ketuban atau ada cairan
ketuban mengalir dari jalan lahir sebaiknya ibu hamil segera di bawa ke
bidan atau dokter dan posisikan duduk atau bila air ketuban mengalir deras
upayakan berbaring selama perjalanan agar tidak semakin banyak cairan
yang keluar.
5. Gerakan bayi berkurang atau tidak bergerak samasekali.
Bagi ibu hamil penting memantau gerak bayi dalam kandungan. Pada
kehamilan yang masih muda memang belum dapat dirasakan , pada umumnya memasuki
kehamilan lima bulan ibu hamil semakin sering meraskan gerakan gerakan janin
dalam kandungan, bila dalam keadaan terjaga diharapkan seorang ibu hamil bisa
merasakan gerakan janin kurang lebih sepuluh kali dalam 12 jam. Bila ibu
tidak merasakan gerakan janin sebaiknya segera menuju ke tempat pelayanan
kesehatan agar tidak terlambat dan terjadi kematian janin dalam kandungan.
Saran: Ibu hamil bisa mempraktekkan menghitung gerakan janin
ini misalnya dengan menulis di kertas saat sambil bekerja, misalnya dengan
membuat tulisan dengan sepuluh huruf : “ S A Y A N G B A Y
I “ bila setiap merasakan bayi bergerak , segera ibu menulis
satu huruf saja maka selama bekerja di kantor atau saat di rumah. bila sudah
terangkai kalimat sayang bayi berarti sudah aman. Atau bila ibu rumah
tangga bisa dengan menggunakan koin uang logam, saat bayi bergerak tandai
dengan koin uang logam yang dikumpulkan dalam wadah kecil, bila sudah terkumpul
sepuluh koin berarti bayi aman. Namun demikian perlu tetap diwaspadai bila bayi
tiba tiba berhenti bergerak sama sekali setelah gesit bergerak terus menerus
tanpa henti. Pada beberapa kasus bayi dengan lilitan tali pusat seringkali
janin dalam kandungan setelah bergerak lincah, tiba - tiba bayi tidak
bergerak sama sekali .
Untuk merangsang gerak bayi sehari hari bisa dilakukan antara
lain ibu coba berbaring miring ke satu sisi tubuh ke arah kiri dan usap
perlahan perut ibu, ajak bayi berkomunikasi sambil ibu relaksasi dan menarik
nafas panjang.
6. Ibu mengalami muntah terus menerus dan tidak bisa makan sama sekali
Pada kehamilan ada perubahan hormon tubuh yang berguna untuk
mempertahankan pertumbuhan dan menjaga kehamilan. Namun pada beberapa ibu
hamil hal ini dapat mengakibatkan muntah berlebihan bahkan hingga kesadaaran
menurun akibat kekurangan cairan dan zat makanan. Keadaan ini sangat
membahayakan kondisi ibu dan janin dalam kandungan
Saran : Segera membawa ibu hamil yang mengalami muntah
berlebihan dan tidak bisa makan atau minum, ataupun dalam keadaan setelah makan
dan minum ibu hamil langsung muntah lagi dan terdapat demam. Bila dalam
pemeriksaaan ternyata ibu hamil disarankan untuk perawatan di rumah sakit
dan dibantu dengan penambahan cairan makanan melalui infus maka hendaknya
ada dukungan dari keluarga. Keluarga bisa membantu mengamati tanda - tanda ibu
hamil kekurangan cairan tubuh antara lain bibir kering dan pecah pecah, nafas
bau, kulit kekenyalan menurun saat dicubit, keriput tidak segera kembali, mata
tampak cekung dan peningkatan suhu tubuh.
7. Ibu mengalami cedera atau trauma pada daerah perut.
Keadaan cedera tersebut bisa diakibatkan kecelakaan, terjatuh maupun
akibat tindakan kekerasan misalnya dipukul atau ditendang daerah perut. Keadaan
seperti ini dapat berakibat ibu mengalami perdarahan, keguguran dan gangguan
pertumbuhan dalam rahim.
Saran : Bila melihat ibu hamil mengalami benturan pada
perut atau terjatuh karena kecelakaan di lalulintas walaupun tidak terluka
sebaiknya segera membawa ibu hamil kepada petugas kesehatan maupun
pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapat pemeriksaan. Ibu hamil dengan
tindakan kekerasan fisik hingga saat ini masih ditemukan.Perlu adanya kerjasama
dari lingkungan masyarakat untuk menyadarkan pentingnya menjaga keselamatan dan
menyayangi ibu hamil.
Semoga bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat dalam membantu meningkatkan
kewaspadaan terhadap tanda bahaya pada ibu hamil dan semakin menyayangi para
ibu hamil dengan memberi perhatian khusus mulai dari hal - hal sederhana,
misalnya tidak merokok di depan ibu hamil, memberi keempatan duduk pada ibu
hamil yang berdiri di bus kota atau kereta api, segera membantu mengantarkan
ibu hamil ke petugas kesehatan bila menemukan keadaan ibu hamil dalam tanda
bahaya, memberi dukungan mental pada ibu hamil dan sebagainya.
saran bacaan;
Salam hangat
Bidan Romana Tari
Diolah pengalaman sehari hari dan pengembangan dari buku KIA, Materi
edukasi kelas Ibu, Panduan Kesehatan Maternal dan Neonatal dsb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar